Friday, February 22, 2013

ototren

yamaha scorpio
Setelah kemaren ngumpul 10 modifikasi dari Honda Tiger, sekarang saatnya ngumpul juga 10 modifikasi dari Yamaha Scorpio. Weeew… :eek: Ga kalah keren daaagh… Juuuoooossss pokoknya :mrgreen: , bisa jadi acuan modif buat para Kalajengking owners… :D Saya sortirkan juga dari  motorplus-online.com.
1. Yamaha Scorpio 2005 Jakarta, Scrambler (Awiwiwww Art Work di komplek Carburator Springs Tanah Kusir, Jakarta Selatan)
yamaha scorpio scrambler

otomotif



Begitu juga timing pengapian, tunner yang berkumis rapi itu menyeting waktu pengapian lebih lambat alias dekat TMA (Titik Mati Atas). Ini berbeda kalau Hawadis menset di balapan nasional untuk Jupiter dipakai Hadi. Dia pasti akan mengatur timing pengapian lebih tinggi karena bahan bakarnya punya oktan yang lebih tinggi dibanding di balapan Asia.

Untuk menyesuaikan karakter sirkuit besar di balapan Asia, Hawadis memperlebar diameter porting isap. “Saya perbesar jadi 24,5 mm,” timpal Hawadis yang mengatur durasi klep in dan ex di angka 271 derajat.

Tuh, ketahuan deh bedanya dengan Jupiter-Z yang dibikin Hawadis untuk balapan di trek kecil seperti Kenjeran dan Sentul Karting. Untuk trek kecil, porting di bikin 23,8 mm.

Diameter lubang isap yang lebih kecil supaya aliran bensin lebih cepat, meski ukuran lingkarnya lebih kecil dibanding lingkar porting untuk trek besar. Lingkar lubang isap yang lebih gede memungkinkan campuran bahan bakar-udara masuk lebih banyak, tapi tekanannya lebih rendah.

“Setingan rangkanya enggak berbeda jauh antara trek besar dan kecil. Paling sedikit setting footsteep aja,” tutup Hawadis.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban belakang : FDR 80/90-17
Ban depan : FDR 80/90-17
Knalpot : R9
CDI : BRT
Karburator : Mikuni TM24

Penulis : Niko | Teks Editor : KR15 | Foto : Adjie

ototren

Yamaha Jupiter-Z, Nih Korekan Juara Asia 2012

Hadi Wijaya berjaya di Underbone 115 cc Petronas Asia Road Racing Championship 2012. Di atas jok Yamaha Jupiter-Z garapan Hawadis Hadi sudah dipastikan numero uno sebelum seri terakhir digelar di Losail, Qatar, bulan depan. Selamat bro!

Hawadis, pawang handal Jupiter-Z yang digas Hadi tahu betul bagaimana memperlakukan bebek garputala. Rumusan yang dikerjakan tunner asli Madura itu, ada tiga, kompresi rendah, pengapian dibikin lebih lambat, dan porting bensin masuk diperlebar.

“Segalanya enggak beda jauh dengan motor yang pernah saya buat. Cuma ada penyesuaian. Ini menyangkut penggunaan bahan bakar dan sirkuit besar yang dipakai,” kata Hawadis, juru korek andalan tim Yamaha Yamalube KYT R9 Tunggal Jaya.

Kompresi Jupiter-Z yang dibawa Hadi di balapan Asia dipatok 12,9:1 dengan gasingan mesin dibatasi 15,500 rpm. Tenaga yang dihasilkan mencapai 18 HP. Rendahnya kompresi karena bahan bakar yang digunakan setara dengan Pertamax Plus atau oktannya 95.

“Kalau balap di IndoPrix, kompresi saya bisa atur lebih dari 13 : 1 karena bisa pakai bensol,” urai Hawadis, yang juga pemilik HDS Motor, Jl. Swatirta/Bakti No. 28, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

otomotif

Bandingkan dengan ninja250R. 100CC dia lebih besar silinder pun dua DOHC pula, namun Power nyaris setara. Torsi bahkan kalah.. Dengan bobot  terpaut 45Kg, power to weight ratio Ninja250 jelas kalah jauh. Kencang mana? menurut perkiraan saya (yg belum coba 2-2nya) Ninja 2-tak lebih mantap.. imho cmiiw :mrgreen:
Apa Rahasia  dibalik kedahsyatan mesin 2-tak itu?
coba lihat gambar berikut ini :
Dari gambar diatas, ada 3 kelebihan Mesin 2 tak :
- Mesin 2 tak tidak memiliki katup, yang menyederhanakan konstruksi  dan menurunkan berat mesin keseluruhan.
- Mesin 2 tak disulut sekali setiap revolusi, sementara 4-T engine disulut sekali setiap revolusi lainnya (4 siklus). Ini membuat Mesin 2 tak  kekuatannya  meningkat signifikan.
- Mesin 2 tak dapat bekerja dalam orientasi (arah) apapun. Sebuah mesin 4-T standar mungkin mengalami masalah dengan aliran oli  kecuali berdiri tegak, dan untuk memecahkan masalah ini dapat menambah kompleksitas ke mesin.
Keunggulan ini membuat motor 2 tak ringan, sederhana dan lebih murah untuk diproduksi. motor 2 tak juga memiliki potensi untuk menyemburkan  daya  sekitar dua kali ke dalam ruang yang sama karena ada langkah tenaga dua kali lebih banyak per putaran. Kombinasi ringan dan dua kali tenaga memberikan motor 2 tak power-to-weight ratio yang besar dibandingkan dengan banyak motor 4 tak.
Singkatnya, keunggulan mesin 2 tak adalah :
- Ringan, sederhana, biaya produksi lebih rendah
- bisa Dua kali lipat dayanya dibanding 4 tak dg kubikasi sama
- Power to weight ratio yang masif.
Nah dengan keunggulan mesin 2-tak yg luar biasa ditambah aksesoris semacam KIPS, HSAS, dsb jadilah Ninja RR semakin jauh didepan, apalagi bila bajunya makin berkarakter, jelas makin bikin kepincut.. Barangkali kekurangannya adalh oli samping, atau teknologi 2 langkah ini mulai ditinggalkan. Namun buat para speed lover, siapa peduli hal tersebut ? :P
Demikian.. monggo (gianluigimario)

ototren

Ninja 150RR 2012, bagaimana 2-tak bisa begitu DAHSYAT?? analisa ringan saya..

Ninja 150RR 2012 mau ganti baju.. wah itu bukan luar biasa, motor lain juga banyak yang ganti baju..
Ninja 150RR sangat cepat dan legendaris!! ini juga biasa, sudah rahasia umum.
Apa yang luar biasa? menurut saya sebagai (satu2nya) mesin 2-tak yang tersisa dan bertahan cmiiw, itulah hal paling luar biasa.. setuju nggak ?
Mungkin banyak senjata NinjaRR yaitu KIPS, HSAS, catalitic converter, cilinder berpori, liquid cooled, dsb ,namun kekuatan sebenarnya pada NinjaRR imho adalah mesin 2-tak itu sendiri..

otomoif

RX-King, legenda raja jalanan

Siapa yang ga tahu RX-King. Itu lho motor 2 tak yang terkenal pas tahun 1980-an ama 1990-an sebagai motornya penjambret. Kalau diitung-itung motor ini panjang umur juga ya di Indonesia. Keluarnya tahun 1983 dan discontinue 2008, wogh berati 25 tahun masa produksi tanpa perubahan body yang berarti waooow… Dan kalau ditambah RX-K yang masuk Indonesia, berati umur motor ini 29 tahun, soale RX-K masuk pada 1980. Ngomong-ngomong soal RX-K, motor ini mesinnya hampir sama dengan RX-King, bedanya RX-King udah YEIS, RX-K belum. Mungkin ente-ente sudah jarang melihat RX-K ya :mrgreen: , wong lihat RX-King aja belum tentu tiap hari kok hehehe. Ya iyalah, dan lagi banyak RX-K yang dimodif jadi RX-King.
O ya ngomong2 soal RX-King, aku dah cerita belum soal RX-King paman ane yang dijual murah gara-gara dia sakit diabet dan butuh duit buat biaya pengobatan. Betule pengen itu leken, sekalian belajar pake motor koplingan. Eh sang papa malah punya pendapat lain dengan membelikan ane Supra X 125. Duh eman cak, padhal New RX-King (yang lampunya bunder itu lho) itu waktu dijual masih kilometer 4000 apa 6000 gitu, harganya ya lumayan – beli baru Rp 18,5 dilepas Rp 13 jutaan (kalau ga salah). Tapi ga apa apa kok Supra irit, bensin 10ribu bisa buat 4 hari huakakak.
Dan memang kalau mau bercerita sejarah RX-King memang harus ngomongno RX-K sisan, ya gimana lagi, mereka masih saudara kandung kayak Honda Kharisma-Supra X 125, mesinnya hampir sama, cuma beda beberapa komponen :D
Aslinya RX-K adalah obsesi Yamaha Jepang sono buat membuat motor dengan cc-kecil tapi larinya kayak Harley Davidson. Pada 1970 dikembangkanlah RX-K 135cc, tapi memang RX-K ga berumur lama di Jepang, makanya sekarang sendiri susah cari peninggalan RX-K di Jepang. Btw katanya jaman dulu anggota gangster Yakuza suka naek RX-K lho — ya katanya orang-orang Jepang yang udah tua lho.
Ceritanya berlanjut di Indonesia (ya RB92 aja lahrinya 1992 hehehe) pada tahun 1980, YMKI memasukan motor RX-K 135cc (pasnya sih 132cc), kalau dipelototin saingannya ya Honda GL125 (katanya papa waktu itu belum ganti nama jadi GL Max :mrgreen: ). Karena RX-K 2 tak 135cc dan GL125 ya 125cc 4 tak, jelas GL125 kalah di aspal, namun mungkin masih menang di penjualan (yang senior dan yang tahu monggo coment). Kalau buat ukuran tahun 1980 power RX-K yang 17,5Hp @ 7500rpm dan bisa digas sampe 150kph itu udah edan sen cin ping. Tapi mungkin awal tahun 1980-an masih jaman kejayaannya sport Honda (dengan GLSeries, CBSeries – CB100 generasi terakhir, dan CG Series), maka mungkin Yamaha RX-K kurang laku, Gak heran umur RX-K ini pendek, mulai masuk 1980 dan selesai produksi tahun 1983 pokoknya sampai RX-King dilaunching.
RX-K
sorry gam

otomotyf

Alhamdulillah,
Racing is My Life
Sujud syukur kehadirat ALLAH Swt, selalu memberikan pertolongan, melimpahkan rizky yang berkah bagi kami. Mempertemukan kami untuk ber silaturahmi dengan bos-bos yang murah hati dan baik, yang selalu mendukung kami untuk riset dan berkembang, pun hasilnya semoga istimewa dan membawa berkah bagi pemiliknya.
Kali ini seorang pria muda sukses, mr.B , bussines man dari kota Tuban. Menggelandang motor Yamaha Rx-King nya ke bengkel jam 9 malam, disaat kami sedang lembur mengerjakan orderan mesin balap. Motor berlabur kelir putih bersih, dipadankan velg alumunium Gold dan ban tapak lebar, rapih, simple dan berkesan mewah. Dalam pesan blackberry mesenger nya, mr.B mengatakan hanya ingin merapihkan kabel dan memperbaiki performa mesin nya sudah kurang enjoyable untuk dipakai turing. Benar saja, saat kami coba dan dibuka busi nya pengapiannya seolah terlalu advance, dan kampas koplingnya selip. Namun kami pun tak menduga jika ujungnya diajak riset besar… Pesan pemiliknya sederhana, untuk membuat motornya yang dipanggil SUKHOI, harus bisa terbang seperti layaknya jet tempur ^_^
Don’t judge it looks, Desire it power
Mempraktikan apa yang ter rangkum dalam buku panduan korek mesin 4 tak dan 2 tak milik kita, mesin sang raja langsung dibelah total. Fokus awal adalah penggantian rasio transmisi set dengan racikan yang lebih rapat. Kemudian bearing kruk as diganti dengan tipe yang istimewa, bukan lagi c3 atau c4, yang ini bearing kruk as Hi-Speed, harganya setengah juta lebih, tentunya harga ga akan pernah bohong tentang performa! Connecting rod pun kita ganti baru, kruk as kemudian secara keseluruhan disetimbangkan dan diselaraskan.
Mencegah kebocoran kompresi primer, seal kruk as kanan-kiri diganti baru. Crankcase pun tak lupa di Polished dengan autosol hingga kinclong. Tidak ada rahasia berarti di dinding crankcase maupun daun kruk as , bisa dibilang tidak ada usaha pemampatan kompresi bawah ini. Area dinding cranckase pada mesin 2 langkah memang dipergunakan untuk tempat penampungan bahan-bakar, udara, dan pelumas. Pelumas yang baik dipilih agar mudah bercampur dengan bahan-bakar, maka oli IDEMITSU menjadi andalan.

otomotif

Yamaha RX-King tekuk Kawasaki Ninja250r??… Juni 6, 2011

Posted by iwanbanaran in Kawasaki, Yamaha.
Tags: ,
trackback
Tidak heran King disebut motor jambret. Dengan Cc sama, tarikan sulit dicari tandingannya. Dan…tanpa sengaja IWB buka-buka artikel lawas, disitu menemui link Youtube pengunjung warung tentang sebuah tayangan Ninin250r diadu dengan sikobra. Jelas terlihat…King unggul satu body lebih dari kuda besin 250cc pararel engine….
Drag race sepertinya hanya iseng belaka. Ketika kita perhatikan secara detil, King telah dimodifikasi total dengan menurunkan stang plus shockbraker. Kaki-kaki juga telah berubah layaknya motor kompetisi. Ban kecil serta stang jepit nunduk. Yah…PWR tentu sangat berpengaruh dan RX-King diuntungkan dari sisi itu. Salutnya berdasarkan informasi sang pengupload, sikobra masih bercc standart…yakni 135cc. Terus gimana dengan Ninin?? apakah masih standart?? eittt jangan terpengaruh dengan tampilan mzbro. Sebab waktu IWB coba mendengarkan dengan seksama lewat headphone…jebule knalpot Ninja250r sudah mengaplikasi racing tipe. Raungannya khas freeflow muffler. Hhhmmm….tidak diragukan soal kecepatan, engine 2stroke memang sulit dikalahkan. Biaya oprek murah sudah ngacirrrr. Yup…itulah asyiknya sikobra. Btw…jika trek lebih panjang, bisa jadi hasil terbalik. Entahlah. Last…monggo intip aja videonya langsung….. (iwb)

otomotif

Deus Bali CB100: ‘Inari’

Honda CB100 custom motorcycle from Deus Bali
If I were looking for a lifestyle change, hanging out in Bali building custom bikes and surfboards would be near the top of my list. The guys at Deus have obviously been thinking along the same lines, because they’ve just set up the Deus Canggu bengkel (workshop). And this bike is one of the first fruits of their labors. Called ‘Inari’, after the Japanese Shinto spirit of fertility and success, it’s based on a humble 1976 Honda CB100—one of the most popular bikes in Indonesia. Virtually nothing of the original machine remains, though: the engine has almost doubled in size to 180cc, and the front and rear suspension is from a Yamaha 225. And despite Inari’s diminutive size, she carries her Bratstyle influence well. Yes, she’s a lightweight bike, but the motorcycling environment in Bali is very different to what most of us are used to—and the local custom scene reflects that. Here, Deus is creating smaller bikes with robust suspension and simple mechanicals that don’t require a degree in electronics to fix. According to their Bali guys, “We are currently building ‘The Deus Temple of Enthusiasm’ in Canggu. This 2000m2 site will be a clever combination of new and 100-year-old traditional Indonesian wooden houses, taking reference from a Kampung, or traditional Indonesian home village. This somewhat eclectic collection of buildings will house the showroom, art gallery, workshop facilities, photographic studio, artists studio, and even a surfboard shaping bay. Connected by a wide veranda full of tables and chairs is the Deus Cafe, where eventually Canggu locals, pro surfers and artists will rub elbows with riders gassing up on caffeine whilst out on their Bali excursions. A melting pot of ideas and ideologies, a Warung (stall) of Knowledge.” It’s a good location: Canggu is an area increasingly popular with expats, with the new Canggu Club nearby, and just up the road is a beautiful house owned by Deus founder Dare Jennings. I’m green with envy already. [Check out the Deus Bali blog for more images of their bikes. And if you're in Sydney, look out for these beautiful Bali-made tanks in the HQ soon.]
Build sheet
Rebuilt Honda 1976 CB100 Engine bored out to 180cc
88mm aftermarket piston

Thursday, February 21, 2013

ototren

Suzuki Crystal 110…riwayatmu kini

Posted on 15 November 2010
76

Kalau boleh dibilang pada era 90′an adalah masa keemasan pabrikan Suzuki Indonesia (Indomobil Group), bagaimana tidak pada waktu itu motor-motor sport maupun bebek berteknologi 2 tak sangat mendapat apresiasi besar dari para penikmat produk keluaran pabrikan berlogo S tersebut. Dan bisa dibilang juga, bagi konsumen waktu itu jika mau motor kencang nan sporti yaaa…pilihannya jatuh ke Suzuki, dan bahkan sampai saat ini pula trade mark kencang juga masih dipegang oleh Satria FU 150.
Sedikit menoleh kebelakang tentang produk motor kelas bebek dari pabrikan Suzuki waktu itu, pada tahun 1990, Indomobil Group devisi roda dua menelorkan bebek dengan kapasitas mesin terbesar dikelasnya. Yup…Suzuki Crystal 110, pioner bebek bermesin 110 generasi RC dikeluarga Suzuki. Kehadiran motor ini adalah sejatinya sebagai penerus tongkat estafet kesuksesan Suzuki Sprinter dipasaran roda dua negeri ini.
Dengan menampilkan design yang ramping, agak lancip tapi tidak terlalu kaku, terlihat sangat dinamis untuk dikendarai. Menggunakan wheel base tidak panjang mampu membuat bebek sporti waktu itu, memberikan akselerasi spontan nan menawan. Berbeda dengan sang kakak yaitu RC 80 atau 100 Bravo, dimana pijakan kaki boncenger masih menyatu dengan swing arm, sehingga membawa efek tidak nyaman saat dibawa kejalanan makadam, maka dimotor ini hal itu sudah tidak akan terjadi karena penggunaan foot step boncenger yang terpisah dari swing arm mampu memberikan kenyamanan pada rekan tandem sewaktu riding bersama.

ototren

Di masa kejayaan motor 2 tak, siapa yang tidak kenal dengan bebek bertampang keren dan AGRESIF ini. SUZUKI Satria-Hiu adalah nama keren yang di bawa oleh generasi motor bebek keluaran Suzuki yang sebelumnya juga telah di luncurkan versi Satria-S dan Satria-R dengan kapasitas silinder yang sama 120cc. Hanya saja berbeda di jumlah gear speed dan beda bentuk body.


Satria RU LSCM-Hiu seri pertama di luncurkan pada tahun 2003 dan berakhir di era awal 2005. Sangat di sayangkan kejayaannya tergeser oleh semaraknya motor bebek 4tak yang mulai mendominasi populasi motor di Indonesia.

Sejak seri Satria di luncurkan oleh pabrikan Suzuki, hanya Yamaha Force-1 series sampai F1Z-R yang menjadi rival abadi generasi Satria. Akan tetapi dari 2 kubu ini tidak dapat di bandinggkan dengan sejajar karena mempunyai kelebihan dan kekurangan masing2. Dari seri-seri perlombaan atau Road Race, hanya di dalam kelas Underbone keduanya bisa bertemu untuk beradu kekuatan dan kecepatan.

Suzuki Satria-Hiu tetaplah menjadi legenda di jaman motor 2tak type bebek khusunya. Banyak biker yang mempunyai kenangan tersendiri dengan karakter motor yang satu ini. Roh Satria-Hiu tetap terasa kuat bagi biker yang pernah mengenal di masa era motor 2tak sepuluh tahun silam. Karena itulah di jaman motor 4tak sekarang ini, pabrikan Suzuki tetap menyematkan nama SATRIA untuk generasi bebek sport 4tak yang juga menjadi idola biker Indonesia.

kelebihan+gesit bertenaga+cepet dapat topspeed...
ituh aja

kekurangan+boross+ngebul maklum 2tak+aga ribeed rawatnya cos 2tak..memiliki 2 oli..

materi referensi:

lupa-lupa-inget
  • 10 bulan lalu

ototren

SIKLUS MESIN 2 TAK
SIKLUS MESIN 2 TAK
PRINSIP KERJA 2 TAK
Meski mesin 2 tak terlihat lebih simple dari mesin 4 tak, dengan komponen yang sangat sedikit, hanya piston didalam silinder, namun sesungguhnya mesin 2 tak sangat komplex dalam kalkulasi : utamanya memanfaatkan dinamika gerak gas dalam mesin untuk menghasilkan tenaga. Ada fase-fase berbeda yang sangat berpengaruh didalam crankcase maupun didalam blok cylinder pada waktu bersamaan, sehingga mesin 2 tak mampu bekerja lebih efisien (hanya cukup 360 derajat putaran kruk as, dibanding 720 derajat putaran kruk as oleh mesin 4 tak) inilah yang menyebabkan ledakan tenaga mesin 2 tak terasa menyengat dibanding 4 tak. Rahasia tenaga mesin 2 tak adalah pengaturankompresi primer dan sekunder didalam mesin.
Inilah mengapa seringkali kita menyarankan pada rat rider kalau ingin mengirim mesin untuk dikerjakan sebaiknya seluruh mesin atau motornya dipaketkan sekalian, karena tidak cukup hanya modifikasi blok atau head saja. Mari kita amati cara kerja mesin 2 tak dalam sisi dinamika gas :
1)    Awal mula piston berada pada titik mati atas (TMA , nol derajat kruk as) bunga api mulai meletik dan gas dalam ruang bakar menyebar dan mendorong piston turun sebagai awal langkah usaha. Gaya dorong piston ini menekan gas ke dalam crankcase hingga menyebabkan petal terbuka. Kompresi pada kruk as tersebut penting untuk menimbulkan kekuatan hisap pada reed valve, apalagi dibantu membran seperti v-Force dengan banyak katub buluh sehingga meski kompresi rendah campuran gas segar sudah dapat dengan mudah masuk. Pada sudut 90 derajat kruk as, dan piston berada dalam akselerasi negatif maksimum, porting exhaust terbuka sebagai tanda berakhirnya langkah usaha. Gas panas akan terbuang dengan sendirinya keluar ke knalpot. Kompresi pada kruk as mulai melemah saat porting transfer mulai terbuka. Tekanan dalam silinder harus diturunkan lebih rendah dari tekanan pada crankcase dengan tujuan agar gas yang tidak terbakar dapat keluar dari transfer ports selama masa pembilasan.
2)    Transfer port terbuka sekitar 120 derajat sebelum titik mati bawah (TMB). Pembilasan dimulai. Artinya gas segar keluar dari porting transfer dan menyatu untuk membentuk sebuah siklus. Gas akan bergerak ke atas menuju belakang silinder dan berputar  terus membilas sisa gas pembakaran dari proses power stroke. Penting bahwa sisa gas pembakaran harus dibuang sempurna, untuk membuka ruangan bagi campuran udara segar ke dalam ruang bakar. Itu adalah kunci membuat tenaga besar pada mesin dua tak. Semakin banyak gas segar yang mampu di kompresi pada kubah pembakaran = semakin besar tenaga tercipta!

ototren

KOREK MESIN FIZ R

BALAP IS THE BEST MAS BRO.......


Merubah tenaga dari mesin 2 tak sesungguhnya sangat simple ketika kamu mengetahui teknik dasar mesin 2 tak. Kebanyakan kesalahan adalah memilih kombinasi yang kurang pas dari komponen mesin sehingga mesin justru berlari lebih parah dari standardnya, pernah mengalami? Karena memodifikasi mesin 2 tak memerlukan tidak hanya budget yang besar dalam pendanaan melainkan juga strategi modifikasi. Seperti kutipan graham bell pada halaman pertama buku TWO-STROKE PERFORMANCE TUNING karangannya, modifikasi dan pengerjaan yang terlalu berlebihan ( bore up , porting terlalu lebar / tinggi ) bisa jadi justru menyakitkan karena hasil yang jauh dari harapan. Namun pengerjaan sederhana, berhati-hati, dan menunda untuk modifikasi extreme belakangan bisa jadi adalah kunci kinerja mesin 2 tak.

otomotif

Kalo servis rutin vega r, jangan cuma diem aja sambil duduk baca koran. Sedapat mungkin perhatikan sang montir yang lagi 'megang' motor kita. Karena dari situ kita bisa belajar ngerawat motor dan seluk beluk konstruksi motor kita. Sehingga sewaktu-waktu dalam keadaan darurat kita bisa 'megang' sendiri motor kesayangan kita.

Dibandingin produk selevelnya, Yamaha Vega R punya ciri khusus yang paling menonjol, yakni tarikan awal dan power untuk melakukan akselerasi lebih 'Joss'. Dan itu emang sedikit mempengaruhi konsumsi BBM di tanki. Saya pernah coba nurunin setelan gas vega r saya, hasilnya emang sedikit lebih irit. Tapi tarikannya malah jadi kurang mantap. Seolah ada celah kosong yang bikin motor kita nyentak-nyentak saat diajak lari pelan. Nah kalo udah gitu, cepet2 balikin stelan gas ke posisi semula. Malahan kalo perlu, tiap 6 bulan sekali, minta montirnya untuk stel ulang klep vega r supaya tarikannya kaya baru lagi.

Rantai juga perlu mendapatkan perhatian khusus, apalagi saat musim hujan gini, pasti sering kendor. Vega r punya karet arm yg letaknya pas dibelakang engine dan ditutupin mika warna hitam di sebelah kiri yang berfungsi buat ngelindungi besi arm tengah dari gesekan rantai saat kendor. Nah kalo rantai dibiarin kendor, biasanya karet ini lama2 akan aus dan putus. Akibatnya rantainya jadi bunyi karena gesekan dengan arm tadi.

otomotif

Pertimbangan Meminang Vega R 2005 (Second)

OTOMOTIFNET - Sejak diperkenalkan, Yamaha Vega R diposisikan sebagai bebek ekonomis atau kelas low end. Jangan heran jika fitur yang disandang sederhana, tak ada indikator posisi gigi atau sein, behel pun hanya besi sepotong kanan-kiri.

Mengusung mesin dengan volume bersih 101,8 cc, didapat dari diameter x langkah piston 49 mm x 54 mm. Karakter mesinnya bertorsi besar di putaran bawah, sangat cocok untuk jalanan yang menanjak atau mengangkut barang.


Pengendalian motor tergolong lincah dan mudah diarahkan. Karena ramuan sasis dan suspensi teruji sejak era Yamaha Force-1. Juga ditunjang bentuk setang yang agak menekuk ke dalam.


Suspensi belakang bawaan motor cenderung rawan bocor. Jika menemukan unit yang demikian, baiknya lirik yang lain, atau siapkan dana ekstra untuk menebus sokbeker baru agar saat digunakan tetap nyaman.


“Kekurangan lain ada di kabel spul pengapian yang mudah lepas, efeknya motor jadi mogok, jadi periksa komponen tersebut,” wanti Sinyo, mekanik bengkel SAART di kawasan Pasar Pengampuan Srengseng, Jakbar.


Jika tak ingin keluar biaya ba-nyak, cari unit yang masih segar, baik mesin, kelistrikan, kaki-kaki juga bodi. Tak salah jika saat beli membawa mekanik berpengalaman dan lakukan tes jalan, juga minta garansi pada penjualnya. Jika motor sudah di tangan, ada baiknya lakukan servis besar.


Orisinal KW
Kampas rem depan 55.000 25.000
Kampas rem belakang 35.000 25.000
Kampas Kopling 90.000 55.000
Gear set
145.000 85.000
Keteng 95.000 45.000
Piston kit 130.000 85.000
Filter udara
15.000 7.000
Sumber: New Merpati Motor Jl.Kedoya Duri Raya No.42A Kebon Jeruk JakBar 021-085885498766




 Penulis/Foto: Aant / Aant
Penulis : Arseen | Teks Editor : | Foto :